Senin, 09 April 2012

Khotmil Qur'an - Khataman Al-Qur'an Metode Qira'ati

Izzat berpose dengan Syahadah-nya
Alhamdulillah - Puji Syukur bagi ALLAH SWT, pada Sabtu, 06 April 2012 yang lalu, anak sulung kami Muhammad Aliya Izzat Ibrahim yang belajar di kelas 9 SMPIT Pesantren Terpadu Daarul Fikri Cikarang, Bekasi mengikuti acara prosesi khataman Al-Qur'an metode Qira'ati yang disebut dengan Khotmil Qur'an.

Izzat begitu panggilannya telah kami masukkan belajar mengaji di sebuah TPA (Taman Pendidikan Al-Qur'an) yang berada di kompleks perumahan kami  sejak usia 3 tahun dengan metode Iqra'. Kemudian sejak duduk di bangku SD Izzat belajar di TPQ Masjid yang menggunakan metode Qira'ati. Beruntung ketika SMP di Daarul Fikri, di sana juga menggunakan metode Qira'ati sehingga pelajarannya bisa berlanjut.

Memang kalau dilihat dari masa belajarnya Izzat terlalu lama baru bisa mencapai Khatmil Qur'an. Sementara adiknya yang bernama Wafda 'Aini yang saat ini sedang belajar di Pesantren yang sama kelas 7 SMPIT, alhamdulillah sudah mengikuti Khatmil Qur'an sejak masih di kelas 5 SD. Dan peserta termuda yang ikut Khatmil Qur'an kemarin bersama Izzat di Pesantren Terpadu Daarul Fikri adalah seorang anak perempuan umur 8 tahun kelas 2 SDIT.

Begitulah, kemampuan anak memang berbeda-beda dalam menyelesaikan pelajaran membaca Al-Qur'annya. Kita sebagai orang tua harus mendorong anak kita untuk terus belajar membaca Al-Qur'an hingga mendapat Sertifikat, atau Ijazah atau disebut dalam Metode Qira'ati dengan istilah Syahadah yang dibagikan dalam acara Wisuda atau Khotmil Qur'an.

Merupakan kebaggaan bagi anak karena dia telah berhasil menamatkan belajar membaca Al-Qur'annya hingga berhasil diwisuda. Dan kebanggan juga bagi orang tua yang anaknya telah berhasil mencapai tahap Khatmil Qur'an. Seorang anak yang telah mencapai Khatmil Qur'an pada dasarnya juga sudah bisa mengajarkan Al-Qur'an atau minimal mencontohkan kepada yang lain bagaimana membaca Al-Qur'an dengan baik dan benar. Sehinnga hadits Rasulullah SAW yang artinya, " Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur'an dan mengajarkannya", benar-benar bisa kita amalkan sejak awal.


Setelah anak-anak kita Khatmil Qur'an biasanya orang tua lupa, sehingga kebanyakan dari mereka tidak belajar Al-Qur'an lagi. Saat ini di Metode Qira'ati memang belum ada tahapan berikutnya setelah Khatmil Qur'an. Kita sebagai orang tua harus aktif untuk mencarikan anak kita wadah belajar Al-Qur'an selanjutnya, semisal belajar Tahfidz Qur'an (hafalan), bahasa Arab, dsb.

Dan yang penting setelah Khatmil Qur'an, anak harus selalu kita ingatkan untuk membaca Al-Qur'an setiap hari, dan lebih baik lagi bila kita orang tua secara teratur membaca Al-Qur'an bersama-sama dengan anak untuk tetap menjaga kualitas bacaan yang sudah dipelajarinya.

Cibitung, 17 Jumadil Awwal 1433 H/ 08 April 2012

Abuizzat

2 komentar:

  1. assalamualaikum wr.wb
    sebelumnya mohon maaf, ane cuma mau bertanya... kira2 ada lowongan buat mengajar tahfidzul quran gk?

    BalasHapus
  2. Wa'alaikum salam, ww.
    Pak Achmad Shidiq, untuk lowongan mengajar Bapak bisa hubungi Pondok Pesantren Terpadu Daarul Fikri, Cikarang Barat Bekasi.
    Tel : 021-8904078.

    BalasHapus