He ... he ....he ... baru tahu penulis kalau tanggal 25 November itu adalah Hari Guru Nasional. Pas pagi buka WA berseliweran di group ucapan "Selamat Hari Guru Nasional". Begitu juga ketika buka Facebook, kembali banyak status, gambar, komentar mengucapkan Selanat Hari Guru Nasional. Di Twitter juga begitu hampir semua twit menyoal Selamat Hari Guru Nasional. Pokoknya hari ini 25 November didedikasikan untuk para Guru.
Hari Guru Nasional 25 November - cuma sehari dalam setahun. Apakah cuma sehari itu saja kita mengistimewakan para Bapak dan Ibu Guru kita.
Apakah cuma sehari itu saja kita memberi rasa hormat pada Ustadz dan Ustadzah kita. Apakah cuma sehari itu saja kita menghargai para Murabbi dan Murabbiyah kita ... ? Tentu tidak. Sepantasnyalah kita mengistimewakan, sepantasnyalah kita menghormati dan sepantasnyalah kita menghargai mereka Gugu-guru kita itu setiap hari sepanjang hidupnya.
Jarang sekali di antara kita para murid ini, para santri ini, para mutarabbi ini yang ingat kepada Gurunya. Jarang sekali kita yang bersilaturrahim kepada Guru setelah kita meninggalkan satu jenjang pendidikan. Bahkan kita jarang sekali yang ingat - bahkan sudah tidak ingat sama sekali kepada para Guru-guru kita itu.
Sepantasnyalah kita menengadahkan tangan berdo'a kepada ALLAH untuk para Bapak dan Ibu Guru kita. " Ya ALLAH Ya Tuhan kami, limpahkanlah Rahmat dan Barokah-Mu kepada para Bapak dan Ibu Guru kami, Ustadz dan Ustadzah kami, Murabbi dan Murabbiyah kami. Ampunilah semua dosa dan kesalahan mereka. Angkatlah derajat mereka dan ganjarlah semua pengabdian mereka dengan balasan kebaikan yang tiada putus-putusnya sebagaimana yang Engkau janjikan dalam Sabda Rasul-Mu.
Hari Guru Nasional 25 November - cuma sehari dalam setahun. Apakah cuma sehari itu saja kita mengistimewakan para Bapak dan Ibu Guru kita.
Apakah cuma sehari itu saja kita memberi rasa hormat pada Ustadz dan Ustadzah kita. Apakah cuma sehari itu saja kita menghargai para Murabbi dan Murabbiyah kita ... ? Tentu tidak. Sepantasnyalah kita mengistimewakan, sepantasnyalah kita menghormati dan sepantasnyalah kita menghargai mereka Gugu-guru kita itu setiap hari sepanjang hidupnya.
Jarang sekali di antara kita para murid ini, para santri ini, para mutarabbi ini yang ingat kepada Gurunya. Jarang sekali kita yang bersilaturrahim kepada Guru setelah kita meninggalkan satu jenjang pendidikan. Bahkan kita jarang sekali yang ingat - bahkan sudah tidak ingat sama sekali kepada para Guru-guru kita itu.
Ya ALLAH . . . . kita lupa diri kepada orang yang selama ini mendidik, mengajar dan mengasuh kita. Kita lupa bahwa dari belaian kasih sayang, ucapan suara yang lembut, pujian dan sanjungan, teguran dan hardikan, peringatan dan arahan merekalah - Para Bapak dan Ibu Guru - yang menjadikan kita sebagai orang-orang yang hebat, sukses, dan mapan serta saleh-salehah pada saat ini.
Sepantasnyalah kita menengadahkan tangan berdo'a kepada ALLAH untuk para Bapak dan Ibu Guru kita. " Ya ALLAH Ya Tuhan kami, limpahkanlah Rahmat dan Barokah-Mu kepada para Bapak dan Ibu Guru kami, Ustadz dan Ustadzah kami, Murabbi dan Murabbiyah kami. Ampunilah semua dosa dan kesalahan mereka. Angkatlah derajat mereka dan ganjarlah semua pengabdian mereka dengan balasan kebaikan yang tiada putus-putusnya sebagaimana yang Engkau janjikan dalam Sabda Rasul-Mu.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, dan do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631)
SELAMAT HARI GURU NASIONAL - 25 NOVEMBER 2015.
Cibitung, 13 Shafar 1437 H - 25 Nov. 2015
Abuizzat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar