MELAHIRKAN GENERASI CERDAS CINTA AL- QUR’AN
Oleh : Ust. Azis Effendi (Guru SMA Al-Izzah Islamic Boarding School, Malang)
Setiap orangtua pasti menginginkan buah hatinya
menjadi anak cerdas yang shalih dan shalihah. Untuk mendapatkan semua itu,
tentu harus ada upaya keras dari orangtua dalam mendidik anak. Salah satu yang
wajib diajarkan kepada anak adalah segala hal tentang al-Qur’an karena
ia adalah pedoman hidup manusia.
Rasulullah saw pernah bersabda: Didiklah
anak-anakmu dengan tiga perkara: mencintai Nabimu; mencintai ahlul baitnya; dan membaca al-Qur’an
karena orang-orang yang memelihara al-Qur'an itu berada dalam lindungan
singgasana Allah pada hari ketika tidak ada perlindungan selain daripada
perlindungan-Nya; mereka beserta para nabiNya dan orang-orang suci. (HR ath Thabrani).
Sejak kapan al-Qur’an sebaiknya diajarkan pada anak? Tentu sedini
mungkin. Semakin dini semakin baik.
Akan sangat bagus jika sejak anak dalam kandungan sudah terbiasa
"hidup bersama" al-Quran; yakni ketika sang ibu yang mengandungnya
rajin membaca al-Quran.
Bagaimana Cara Supaya Anak Mencintai Al-Qur’an
1. Mengenalkan
Saat yang paling tepat mengenalkan al-Qur’an adalah ketika anak sudah mulai
tertarik dengan buku. Sayang, banyak orangtua yang lebih suka menyimpan
al-Qur’an di rak lemari paling atas. Sesekali perlihatkanlah al-Qur’an kepada
anak sebelum mereka mengenal buku-buku lain, apalagi buku dengan
gambar-gambar yang lebih menarik. Mengenalkan al-Qur’an juga bisa dilakukan
dengan mengenalkan terlebih dulu huruf-huruf hijaiyah; bukan mengajarinya
membaca, tetapi sekadar memperlihatkannya sebelum anak mengenal A, B, C. D.
2. Memperdengarkan
Memperdengarkan ayat-ayat al-Qur’an bisa dilakukan secara langsung atau
dengan memutar kaset atau CD.
Kalau ada teori yang mengatakan bahwa mendengarkan musik klasik pada janin
dalam kandungan akan meningkatkan kecerdasan, insya Allah memperdengarkan
al-Qur’an akan jauh lebih baik pengaruhnya bagi bayi. Apalagi jika
ibunya yang membacanya sendiri. Ketika membaca al-Quran, suasana hati dan
pikiran ibu akan menjadi lebih khusyuk dari tenang. Kondisi seperti ini akan
sangat membantu perkembangan psikologis janin yang ada dalam kandungan.
3. Menghafalkan
Menghapalkan al-Qur’an bisa dimulai sejak anak lancar berbicara.
Mulailah dengan surat atau ayat yang pendek atau potongan ayat (misalnya fastabiq
al-khayrat, hudan li an-nas, birr al-walidayn, dan
sebagainya). Menghapal bisa dilakukan dengan cara sering-sering
membacakan ayat-ayat tersebut kepada anak. Lalu latihlah anak untuk
menirukannya. Hal ini dilakukan berulang-ulang sampai anak hapal di luar
kepala. Hal itu juga sebagai upaya membiasakan diri untuk mengisi kesibukan
dengan amalan yang bermanfaat. Nabi saw. bersabda:
Demi
Zat Yang jiwaku ada di tangan-Nya, sesungguhnya hapalan Al-Qur'an itu lebih
cepat lepasnya daripada seekor unta pada tambatannya. (HR al-Bukhari dan
Muslim).
4. Membaca
Siapa saja yang membaca satu huruf dari Kitab Allah
maka dia akan mendapat satu kebaikan. Satu kebaikan akan dibalas dengan sepuluh
kali lipat. Aku tidak mengatakan bahwa alif-lam-mim adalah satu huruf. Akan tetapi,
alif adalah satu huruf, lam satu huruf dan mim juga satu huruf. (HR
at-Tirmidzi).
Sungguh luar biasa pahala dan kebaikan yang
dijanjikan kepada siapa saja yang biasa membaca al-Quran. Bimbing dan doronglah
anak agar terbiasa membaca al-Qur’an setiap hari walau cuma beberapa ayat.
Orangtua penting memberikan contoh.
5. Menulis
Belajar menulis akan mempermudah anak dalam belajar
membaca al-Quran. Diktekan kepada anak kata-kata tertentu yang mempunyai makna.
Dengan begitu, selain anak bisa menulis, sekaligus anak belajar bahasa Arab.
Mulailah dengan kata-kata pendek. Misalnya, untuk mengenalkan tiga kata alif, ba,
dan dal anak diminta menulis a, ba da (tolong tuliskan
Arabnya, ya: a-ba-da) artinya diam; ba-da-a (yang ini juga) artinya mulai; dan
sebagainya.
6. Mengkaji
Ajaklah anak mulai mengkaji isi al-Quran. Ayah bisa
memimpinnya setelah shalat magrib atau subuh. Paling tidak, seminggu sekali
kajian sekeluarga ini dilakukan. Tema yang dingkat bisa saja tema-tema yang
ingin disampaikan berkaitan dengan perkembangan perilaku anak selama satu
minggu atau beberapa hari.
7. Mengamalkan dan memperjuangkan Al-Quran.
al-Qur’an tentu tidak hanya untuk dibaca, dihapal
dan dikaji. Justru yang paling penting adalah diamalkan seluruh isinya dan
diperjuangkan agar benar-benar dapat menyinari kehidupan manusia. [fia]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar